Ternyata Ini Penyebab Harga Bahan Pokok Naik Jelang Nataru

Veridial
23 December 2024 20:16 WIB

Sender.co.id – Menjelang libur Natal dan Tahun baru, harga kebutuhan bahan pokok mulai naik di Provinsi Lampung. Beberapa faktor disinyalir sebagai penyebab terjadinya kenaikan harga.

Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung menilai kenaikan dipicu sejumlah faktor seperti meningkatnya permintaan masyarakat, terganggunya pasokan akibat faktor cuaca dan distribusi. 

Sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan yakni telur  ayam, bawang merah, cabai, daging ayam, hingga minyak goreng.

“Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, di antaranya telur ayam yang kini dijual dengan harga Rp29.000 per kilogram. Lalu bawang merah dan cabai mengalami kenaikan Rp3.000 per kilogram, kemudian daging ayam naik hingga Rp4.000 per kilogram,  serta minyak kita yang menyentuh Rp 17.500 per liter," kata Kepala Disdag Kota Bandarlampung, Wilson Faisol, Senin (23/12/2024).

Menurut Wilson, fenomena kenaikan harga menjelang hari raya keagamaan bukanlah hal baru. Namun, ia memastikan bahwa stok bahan pokok di pasar masih dalam kondisi aman.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan operasi pasar di beberapa lokasi. Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap terjamin," ujarnya. 

Wilson memperkirakan bahwa harga bahan pokok yang naik ini akan kembali stabil pada pertengahan Januari 2024. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan membeli bahan pokok secukupnya, agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran.

"Setelah permintaan tinggi selama Nataru berlalu, harga biasanya akan kembali normal. Ini sudah menjadi pola tahunan," ucapnya. 

Kenaikan harga ini memicu keluhan dari warga, terutama ibu rumah tangga yang merasa terbebani dampak dari kenaikan harga tersebut.

"Kenaikan harga bahan pokok ini selalu terjadi setiap tahun, tidak hanya saat Natal, tapi juga saat Idul Fitri. Sayangnya, pendapatan kami tidak ikut naik, jadi beban pengeluaran semakin berat. Harusnya pemerintah sudah punya langkah antisipasi untuk mencegah hal ini," ungkap Santi warga Kota Bandarlampung. 

Sama seperti kebanyakan ibu-ibu rumah tangga, Santi berharap pemerintah dapat memastikan bahwa kenaikan harga ini murni akibat mekanisme pasar dan bukan permainan oknum tertentu.

"Kami khawatir ada pihak yang sengaja menimbun barang untuk mendapatkan keuntungan besar. Pemerintah harus lebih tegas mengawasi distribusi dan stok bahan pokok," pungkasnya. (VE)

Komentar